BALIBALIBALI

BALIBALIBALI
Pulau Bali

Arsip Blog

Kamis, 28 Oktober 2010

Dunia Hewan

DUNIA HEWAN
A. Ciri Hewan
Hewan merupakan makhluk hidup yang mampu beradaptasi di berbagai lingkungan. Beberapa cirri umum hewan sebagai berikut:
• merupakan makhluk hidup eukariotik multiselular (kelompok metazoa)
• tidak melakukan kegiatan fotosintesis. Hewan termasuk makhluk hidup heterotrofik dan memperoleh energy dengan cara memakan makhluk hidup lainnya.
• secara khas bereproduksi secara seksual
• Sel hewan tidak memiliki dinding sel
• mampu merespon dengan cepat rangsangan dari luar
• Merupakan makhluk hidup yang motil (aktif bergerak) selama tahap tertentu dalam siklus hidupnya. Hewan yang diam (stasioner) sekalipun, misalnya hewan spons, memiliki tahap motil berupa larva yang berenang

B. Pengelompokan Hewan
Hewan dapat dikelompokan berdasarkan 4 kriteria, yaitu tipe simetri, jumlah lapisan jaringan, tipe selom dan segmentasi.
1. Tipe Simetri
 Hewan Asemetri
Kelompok hewan yang tubuhnya tidak memiliki simetri. Kebanyakan ditemukan pada spons (filum porifera)
 Hewan simetri Radial
Kelompok hewan yang memiliki kesetangkupan secara melingkar. Hewan simetri radial memiliki bagian tubuh atas (dorsal) dan bagian tubuh bawah (ventral). Contohnya adalah anemone laut.
 Hewan Simetri Bilateral
Kelompok hewan yang tubuhnya dapat di bagi menjadi 2 bagian yang sama besar pada satu bidang datar. Hewan ini memiliki bagian tubuh dorsal dan ventral. Selain itu juga memiliki bagian tubuh depan (anterior) dan bagian tubuh belakang (posterior). Contoh hewan ini adalah planaria

2. Jumlah Lapisan Jaringan dan Tipe Selom
a) Hewan Diploblastik
Pada beberapa invertebrate, perkembangan embrionya hanya sampai pada tingkat jaringan ectoderm dan endoderm. Hewan yang memiliki 2 lapisan tubuh ini disebut hewan diploblastik. Misalnya, terdapat pada beberapa anggota filum porifera dan coelenterate.

b) Hewan triploblastik
Pada beberapa invertebrate lainnya, perkembangan embrio lebih kompleks sehingga membentuk 3 lapisan yaitu, ectoderm, mesoderm,endoderm. Kelompok hewan ini disebut dengan hewan triploblastik.
Pada kelompok hewan triploblastik dapat di bagi berdasarkan selomnya. Selom adalah suatu rongga tubuh hewan yang berisi cairan.
 triploblastik aselomata
Pada sebagian hewan triploblastik, ada sel-sel mesodermnya yang tidak berkembang menjadi lapisan luar maupun dalam sehingga tidak memiliki rongga tubuh (selom). Terdapat pada filum platyhelminthes.
 Triploblastik pseudoselomata
Sebagian hewan triploblastik membentuk selom semu (psedoselom). Misalnya dari filum Nemathelminthes.
 Triploblastik selomata
Hewan triploblastik yang telah memiliki rongga tubuh yang sesungguhnya. Misalnya terdapat pada angota filum Annelida, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata dan Chordata.
3. Segmentasi
Hewan selomata ada yang memiliki segmen dan tida bersegmen. Segmentasi terjai karena terdapat pengulangan segmen tubuh yang sama. Ini muncul pertama kali pada filum Annelida (cacing tanah dan kerabatnya)

C. Invertebrata
1. Filum porifera
Porifera berasal dari kata porus = lubang-lubang kecil dan fera =mengandung. Jadi porifera berarti hewan yang memiliki pori.
a. Cirri filum porifera
 Struktur tubuh
Struktur tubuhnya memiliki 2 lapisan sel (diploblastik). Di antara kedua sel tersebut terdapat bahan gelatin yang di sebut mesoglea. Di dalam mesoglea terdapat bermacam-macam sel, di antaranya :
• Ameboid
Sel yang berfungsi mengedarkan zat-zat makanan.
• Skleroblas
Sel yang berfungsi membentuk spikula
• Porosity
Sel yang berfungsi membuka dan menutup pori

• Arkeosit
Sel ameboid embrional yang tumpul dan dapat membentuk sel-sel reproduktif
• Spikula
Sel pembentuk tubuh

 Pencernaan makanan
Makanan porifera berupa plankton atau bahan organic yang masuk bersama aliran air melewati pori. System pencernaannya berlangsung secara intraselular.

 System saluran air
Saluran air tersebut berfungsi sebagai alat untuk melewatkan bahan makanan dari luar ke dalam tubuh dan zat-zat sisa metabolism ke luar tubuh.
• Tipe askon
Tipe paling sederhana dan bentuknya seperti jambangan bunga. Tipe ini di jumpai pada leucosolenia.
• Tipe sikon
Tipe saluran air yang ostiumnya di hubungkan dengan saluran air yang ber cabang-cabang ke sel koanosit. Tipe ini di jumpai pada scypha.
• Tipe leukon
Tipe saluran air yang paling kompleks. Tipe ini di jumpai pada spongila.

 Rangka porifera
• Porifera lunak
Yang memiliki kerangka tubuh dari bahan sponging. Jika porifera mati, bagian tubuhnya dapat di gunakan sebagai sponsa.
• Porifera kapur
Yang memiliki kerangka tubuh dari zat kapur (CaCO3)
• Porifera silikat
Yang memiliki kerangka tubuh dari bahan Kristal silikat (H2Si3O7)

 Reproduksi
- Reproduksi aseksual
Dilakukan dengan cara membentuk kuncup. Kuncup akan memisahkan diri dari tubuh induknya dan tumbuh menjadi individu baru.
- Reproduksi seksual
Berlangsung melalui pertemuan ovum dan spermatozoid. Kedua sel gamet tersebut berkembang dari sel arkeosit. Pembuahan ini terjadi di daerah mesoglea dan membentuk zigot. Zigot akan tumbuh membentuk larva bersilia, di sebut amfiblastula. Selanjutnya larva keluar dari tubuh induknya dan mencari lingkungan yang sesuai untuk tumbuh menjadi porifera dewasa.

b. Klasifikasi filum porifera
 Kelas Calcarea
Hidup di daerah pantai yang dangkal. Bentuk tubuhnya sederhana. Kerangka terbuat dari bahan CaCO3 dengan koanosit berukuran besar. Contohnya leucosolenia, clatharina, grantia, sycon, dan scypha.
 Kelas hexactinellida
Hidup di laut dalam dan memiliki system saluran air tipe askon. Kerangka tubuh tersusun dari zat kresik dan spikula berduri enam. Contohnya euplectella, pheronema, dan hyalonema.
 Kelas demospongiae
Anggota kelas ini hidup di laut. Kerangka tubuh tersusun dari zat kersik, sponging atau campuran keduanya. System saluran air bertipe leukon. Contohnya euspongia, spongilla, cliona, dan microciona.

c. Peran porifera dalam kehidupan
Pada beberapa Negara maju, misalnya Amerika Serikat, porifera di manfaatkan untuk memproduksi spons.

2. Filum Coelenterata
Filum Coelenterata merupakan fium hewan yang berongga yang kebanyakan hidup di laut.ada yang hidupnya menempel (bentuk polip) dan ada pula yang hidupnya berenang bebas (bentuk medusa)
a. Ciri filum coelenterate
- bentuk tubuhnya simetri radial, terdapat entron yang berfungsi sebagai pencernaan makanan
- mulutnya dikelilingi tentakel yang berfungsi sebagau penangkap mangsa, alat gerak dan pertahanan.
- Colenterata memiliki sel penyengat untuk mempertahankan diri dan melumpuhkan mangsa
- Dikenal 2 bentuk tubuh coelenterata, yaitu polip dan medusa.
b. Klasifikasi filum coelentera
1) Kelas hydrozoa
Nama kelas hydrozoa berasal dari bahasa yunani , hydro dan zoa. Pada umumnya, anggota kelas ini memiliki pergiliran hidup (polip dan medusa) di sepanjang hidupnya. Contohnya : Hydra dan Obelia

 Hydra
Hydra hidup di air tawar, melekat pada daun-daun, atau batang tanaman air. Tubuhnya berbentuk silinder yang dapat dijulurkan dan dipendekkan. Hydra berwarna putih, panjang tubuhnya 1 sampai 3 mm dengan garis tengah 1 mm.
Reproduksinya dilakukan dengan cara aseksual dengan membentuk tunas. Reproduksi secara seksual diawali dengan pembenukan testis dan ovarium.
 Obelia
Obelia hidup di laut, tubuhnya berbentuk polip dan medusa. Dalam daur hidupnya obelia mengalami pergiliran bentuk hidup, yaitu fase polip dan medusa. Fase polip (koloni hidroid)
Daur hidup obelia dapat dilihat pada gambar berikut

2) Kelas scyphozoan
Scyphozoan bersifat hemafrodit (alat kelamin jantan dan betinaterdapat pada satu individu), contohnya adalah ubur-ubur.
Ubur-ubur hidup dilaut. Tubuhnya berbentuk seperti mangkok dan transparan. Pada bagian bawah mulut terdapat rongga yang dikelilingi 4 tentakel. System saraf ubur-ubur terdiri dari jaringan saraf utama, jaringan saraf difus, dan delapan ganglia ropalia. Ubur-ubur memiliki 3 macam alat indra, yakni :
 Tentakel sebagai alat keseimbangan dan mengontrol ritme gerak
 Oselus untuk membedakan gelap dan terang
 Celah olfaktorius berfungsi sebagai indra pembau
Ubur-ubur tidak memiliki alat respirasi dan ekskresi secara khusus. Ubur-ubur juga mengalami daur hidup folip dan medusa.

3) Kelas anthozoa
Anthozoa berarti hewan yang bentuknya menyerupai bunga. Semua anggota anthozoa hidup di laut, mulai daerah pantai hingga kedalaman 6000 meter. Anthozoa hidup secara soliter atau membentuk koloni. Anggota ini meliputi anemone laut dan batu karang
 Anemon laut
Anemon laut merupakan polip yang hidup secara soliter. Hewan ini memiliki tentakel yang memiliki banyak ragam (merah, biru, jingga, merah muda dan berbintik). Anemon laut biasa menempelkan diri dengan bagian tubuh yang disebut cakram kaki. System saraf anemon laut berupa system difus, karena belu tampaknya system saraf pusat. Salah satu kelompok anemon laut adalah adalah metridium marginatum.
Makanan dari metridium marginatum ini berupa ikan-ikan invertebrata kecil. Reproduksi secara aseksualnya dilakukan dengan pembentukan tunas, sedangkan reproduksi seksualnya dilakukan melalui proses fertilisasi
 Koral batu atau koral kapur
Koral batu merupakan anggota anthozoa yang memiliki kerangka tubuh terbuat dari bahan kalsium karbonat. Reproduksinya dilakukan secara aseksual, yaitu dengan membentuk tunas. Masing-masing tunas akan menyekresikan zat kapur sebagai kerangka tubuhnya. Hewan ini hidup dengan berkoloni. Warna koloni hewan koral beraneka ragam (biru, kuning, putih). Kerangka dari hewan koral boasanya dapat dipakai sebagai hiasan. Jika hewan koral mati, endapan kerangkanya dapat mengendap dan membentuk pulau karang. Misalnya membentuk karang atol, terumbu barier, dan terumbu karang tepi.

c. Peran coelentera dalam kehidupan
o Ubur-ubur dapat dimanfaatkan sebagai tepung ubur-ubur dan bahan kosmetik.
o Beberapa kerangka coelenterata dapat membentuk karang pantai yang bermanfaat untuk melindungi pantai dari hantaman ombak.
o Di laut, karang atoll dimanfaatkan sebagai tempat persembunyian dan proses perkembang biakan beberpa hewan laut
o Beberapa anemon laut dapat menjadi taman laut untuk obyek wisata.

3. Filum Platyhelminthes
Merupakan kelompok cacing yang berbentuk pipih, memiliki bentuk tubuh yang sederhana.
a. Ciri filum platyhelminthes
- Struktur tubuh pipih
- Lunak
- Tidak bersegmen
- Susunan tubuhnya simetri bilateral
- Hewan triploblastik aselomata
- Tidak memiliki system peredaran darah dan respirasi
- Alat pencernaannya tidak sempurna
- Alat ekskresi berupa sel api
- System saraf terdiri atas sepasang ganglion
- Bersifat hermafrodit

b. Klasifikasi platyhelminthes
1) Kelas turbellaria
Turbelarria meliputi kelompok cacing pipih bersilia (bulu getar). Salah satunya adalah planaria. Planaria biasanya hidup di air tawar/sungai yang jernih, melekat pada batubatuan atau daun, juga di daerah yang sejuk.
Palanaria memiliki panjang tubuh 2-3 cm, tubuh ditutupi epidermis yang mengandung kelenjar-kelenjar unisel. Pada epidermis di permukaan, terdapat silia untuk pergerakan.
System pencernaan planaria terdriri atas kerongkongan dan usus. Alat ekskresinya berupa sel api. Susunan syarafnya berupa saraf tangga tali.
Planaria bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi secara seksual terjadi melalui pembuahan sel telur oleh spermatozoid, sedangkan aseksual dilakukan melalui fragmentasi.

2) Kelas trematoda
Kelas ini hidupnya bersifat parasit, trematoda juga sering disebut cacing hisap.
 Clonorchis sinensis
Ini merupakan cacing hati yang hidup pada tubuh manusia. Untuk mencegah cacing ini masuk kedalam tubuh manusia agar tidak mengkonsumsi ikan yang tidak dimasak atau ikan yang dimasak dengan idak sempurna
 Fasciola hepatica
o Biasa hidup sebagai parasit pada hati beberapa jenis hewan (domba, sapi, kambing, kerbau).
o Cacing ini memilik bentuk tubuh berkisar antar 2 sampai 5 cm, pada bagian kepala memiliki 2 alat hisap yang berfungsi melekatkan tubuh pada inangnya. Alat kelamin terdapat di antara kedua alat hisap ini.
o System pencernaannya sederhana, dimulai dari mulut, faring, kerongkongan, dan usus yang terdiri atas dua cabang utama.
o Fasciola hepatica bersifat hermafrodit. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan perkawinan silang atau sendiri
 Schistosoma joponicum
Disebut juga sebagai cacing darah karena hidupnya pada pembuluh vena perut.
Cacing jantan tubuhnya melebar dengan panjang 9 sampai 22 mm.tubuhnya melipat melindungi tubuh betina yang ramping dengan ukuran 14 sampai 26 mm.
 Paragonimus westermani
Paragonimus westermani hidup sebagai parasit pada paru-paru manusia, kucing, anjing, dan babi. Cacing ini menyebar di daerah Jepang, Korea, Taiwan, India, Afrika, Filipina, Amerika.

3) Kelas cestoda
Cestoda melputi cacing pipih yang permukaan tubuhnya tertutup oleh kutikula. Tubuhnya terdiri atas rangkaian segmen-segmen yangdisebut proglotid.
Cacing pita tidak memiliki saluran pencernaan makanan. Makanan yang diperoleh langsung dari hospesnya dengan jalan menyerap zat makanan (absorpsi)
Susunan tubuh cacing pita dewasa terdiri atas kepala, leher, dan beberapa ruas yang tumbuh dari leher.

Berikut beberapa contoh cacing pita :
a. Taenia solium
 Taenia solium dewasa hidup parasit pada saluran pencernaan manusia. Perantaranya adalah babi
 Tubuhnya berbentuk pipih, dan panjangnya dapat mencapai 3 meter. Pada bagian kepala terdapat empat alat isap dan alat kait yang dapat melukai dinding usus.
b. Taenia Saginata
Taenia saginata dewasa hidup parasit dalam usus manusia. Perantaranya adalah hospes intermediat sapi skoleks taenia saginata tidak memiliki kait. Jenis cacing ini kurang berbahaya daripada taenia solium
c. Diphyllobothrium latum
Cacing pita ini hidup parasit pada manusia, anjing, kucing, dan srigala. Inang perantaranya adalah ikan air tawar. Daerah persebarannya berupa Eropa, Afrika, Amerika Utara dan Jepang
d. Echinococcus granulosus
Cacing pita ini berukuran kecil (3-6mm) dan hidup sebagai parasit pada usus anjing atau karnivor lainnya. Inang perantaranya adalah biri-biri, babi, dan manusia. Daerah penyebarannya terutama di Australia dan Argentina
e. Hymnelopis nana
Jenis cacing pita ini hidup parasit pada manusia atau tikus. Daerah penyebarannya meliputi seluruh dunia.

4. Filum Nemathelminthes (nematoda)

a. Ascans lumbricades
b. Enterobius vermicularis
c. Ancylostoma duodenale
d. Wuchereria bancofti
e. Trichinella spiralis
f. Heterodera radicicola
g. Cacing loa
5. Filum Annelida
a) Ciri-ciri filum annelida
- Memilliki 3 lapisan tubuh ( triploblastik, yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm)
- Banyak di temukan di daerah tanah gembur dan tumbukan sampah tumbuhan.
- Memiliki system saraf tangga tali.
b) Klasifikasi filum annelida
 Polychaeta
Berasal dari kata poly = banyak dan chaeta = rambut. Jadi berarti cacing yang memiliki banyak rambut. Habitatnya di laut. Warna tubuh beraneka ragam. Setiap segmen tedapat seta dan sepasang parapodia ( kaki berdaging ) berfungsi sebagai alat gerak. System reproduksi bersifat gonokoris ( kelamin yang terpisah )
Contoh : euince viridis, Nereisvirens, Arenicola
 Olygochaeta
Kelompok cacing bersegmen yang memiiki sedikit seta. Anggota yang paling di kenal adalah cacing tanah yaitu, lumbricus terrestis dan pheretima sp. Cacing tanah memiliki 15-200 segmen.
Contoh : Aelosoma, Nais, Tubifex.
 Hirudinea
Berasal dari kata hidura yang berarti lintah. Hidup di air tawar, laut dan darat. Memiliki 2 alat isap. Anggota kelompok ini meliputi lintah dan pacet.

6. Filum Mollusca
a) Cirri-ciri filum mollusca
- Tubuh lunak, simetris bilateral, tak beruas-ruas
- Memiliki mantel yang dapat membuat cangkang dari bahan CaCO3 dan kelenjar lender
- Bersifat koskopolit
- Memiliki system pencernaan, peredaran darah, ekskresi, saraf, reproduksi dan system otot.
b) Klasifikasi filum mollusca
 Kelas Amphineura
Kelas ini memiliki anggota sekitar 700 species. Tubuh bulat telur, pipih, simetris bilateral. Memiliki cangkang terdiri dari 8 kepingan kapur. Semua anggotanya hidup di laut, melekat batu-batuan dan banyak di temukan di pantai.
Contoh : Caetopleura apiculata
 Kelas Gastropoda
Hewan yang menggunakan perut sebagai kaki. Dapat di temukan di darat, air laut dan tawar. Kebanyakan bersifat herbivore dan ada juga yang bersifat hermafrodit.
Contoh : Lymnea trunchatula,Lymnea javanica
 Kelas Pelecypoda / Bivalvia
Hewan ini memiliki kaki yang pipih. Contoh yang banyak adalah kerang air tawar. Bivalvia memiliki 3 lapisan cangkang yaitu, periostrakum, prismatic dan nakreas. System sarafnya terdiri atas 3 gang lion :
- Ganglion anterior
- Ganglion pedal
- Ganglion posterior
Bivolvia memiliki alat statosista yang terletak di belakang ganglion pedal. Bivalvia bereproduksi secara seksual.
Contoh : Nytilus viridis, Ostrea sp. , Buccinus sp
 Kelas Scaphopoda
Anggota hewan ini sekitar 200 spesies. Hidup di laut pada pantai berlumpur. Memiliki cangkang berbentuk seperti terompet/tanduk
 Kelas Chphalopoda
Hewan yang memiliki kaki di bagian kepala. Hidup di laut. Anggota kelompok hewan ini dapat bergerak cepat dengan cara menyemprotkan air melalui sifan. Dapat berubah warna dengan cepat seperti bunglon. Memiliki cairan tinta yang tersimpan di dalam kantong tinta. Berjenis kelamin terpisah.
Contoh : Sepia officinalis, Octopus sp, Nautilus pompilus.
c) Peran filum mollusca dalam kehidupan
 Manfaat dari filum mollusca
- Sebagai sumber bahan makanan
- Penghasil mutiara
- Sebagai bahan cindera mata dan hiasan rumah
- Sebagai pupuk
 Kerugian akibat filum mollusca
- Merusak berbagai tumbuhan. Khususnya tanaman budi daya
- Merusak kayu
- Sebagai hewan perantara dalam daur hidup cacing hati.
7. Filum Arthropoda
8. Filum Chordata

D. Vertebrata
a) Cirri vertrebrata
b) Klasifikasi vertebrata

1. Ikan
 Klasifikasi ikan
- Ikan bertulang rawa
- Ikan bertulang sejati
 Struktur dan fungsi alat tubuh ikan
 Peran ikan dalam kehidupan

2. Amfibi (2 kehidupan)
Kelompok hewan ini dapat hidup di darat dan di air. Hewan amfibi terdiri atas 3900 spesies. Penyebaran amfibi pertama adalah pada periode karboniferus dan di kenal sebagai tahun amfibi. Fertilisasi berlangsung secara eksternal.
 Klasifikasi amfibi
- Salamander
1) Termasuk hewan karnivor
2) Makanannya berupa invertrebrata kecil
3) Fertilisasi secara internal
4) Sel sperma mengandung spermatofor
5) Setelah melakukan kopulasi, spermatofor akan di tamping di dalam kloaka salamander betina.
Contoh : ambystoma maculatum.
- Salamander cacing
1) Tidak berkaki
2) Sering kali buta
3) Berukuran sebesar cacing
4) Hidupnya terkubur di tanah subur
5) Makananya cacing
Contoh : ichthyophis glutinosus
- Katak dan kodok
1) Amfibi tak berekor
2) Kepalanya bergabung dengan anggota badan belakang yang terspialis untuk melompat
3) Katak = memiliki kulit yang halus dan hidup di daratdi dekat perairan tawar
4) Kodok = bertubuh gemuk, kulit kasar berbintil, hidup di daerah berlumpur
Contoh : rana sp ( katak ), bufo sp ( kodok )
 Struktur dan fungsi alat tubuh amfibi
- Amfibi memiliki lidah untuk menangkap mangsa, kelopak mata untuk menjaga kelembapan mata, telinga untuk menangkap gelombang suara dan laring yang dapat mengeluarkan suara
- Alat pernapasan amfibi dewasa utama adalah paru-paru
- System peredaran darah ganda
- Jantung terdiri atas 3 ruang yaitu, 2 ruang atrium (serambi) dan 1 ventrikel
- Kulit amfibi tidak bersisik dan halus
 Peran amfibi dalam kehidupan
- Amfibi merupakan makanan bagi berbagai vertrebrata lain
- Amfibi merupakan makanan untuk asupan protein, misalnya : katak hijau
- Amfibi sering kali di manfaatkan sebagai objek pratikum dan penelitian

3. Reptile
 Klasifikasi reptile
- Buaya
- Kura-kura
- Kadal
- Ular
 Struktur dan fungsi alat tubuh reptile
 Peran reptile dalam kehidupan

4. Burung.
Burung termasuk dalam kelas aves dan beranggotakan + 9000 spesies.
Burung tidak memiliki gigi tetapi memiliki ekor. Dan spesies burung memiliki beberapa kesamaan cirri dengan reptile .

 Klasifikasi burung.
Pada umumnya pengklasifikasian burung dilakukan berdasarkan atas tipe paruh dan kaki.
misalnya:
• kelompok burung pemburu : burung yang memiliki paruh menukik dan cakar tajam.
• kelompok burung pantai : burung yang memiliki paruh yang ramping dan tajam serta tungkai yang panjang.
• kelompok burung pelatuk : burung yang memiliki paruh seperti pahat dengan tipe kaki menggenggam.
• kelompok burung air : burung yang memiliki jari bersirip dan paruh lebar.
• kelompok penguin : burung yang memodifikasi sayap seperti dayung.
• kelompok burung pengicau : burung yang memiliki tipe kaki untuk bertengger.

 Struktur dan fungsi alat tubuh burung.
Burung merupakan satu-satunya hewan modern yang memiliki bulu pada sebagian besar tubuhnya. Ada dua jenis bulu, yaitu bulu terbang dan bulu bawah. Berdasarkan susunan anatominya, bulu dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut.
a) plumae, merupakan bulu yang memberi bentuk dasar tubuh yang berada pada sayap dan ekor. Bulu ini berfungsi untuk terbang.
b) Plamulae, merupakan bulu yang terdapat pada burung yang masih muda dan burung yang sedang mengerami telur. Burung ini berfungsi sebagai isolator atau pengatur suhu tubuh.
c) Filuplumae, merupakan bulu yang memiliki rambut. Burung ini berfungsi sebagai sensor.

 Peran burung dalam kehidupan.
Burung berperan dalam proses peryerbukan beberapa jenis tumbuhan dan juga burung juga dibutuhkan daging dan telurnya oleh manusia dan yang paling penting dari burung adalah kicauannya.

5. Mamalia
 Klasifikasi mamalia
- Mamalia bertelur
Mamalia ini disebut juga monotremata . monotremata juga memiliki kloaka yang dapat menghasilkan telur amniotic bercangkang keras. Salah satu contohnya adalah platypus.
- Mamalia berkantong.
Mamalia ini juga disebut marsupial. Salah satu contohnya adalah kangguru,koala, dan oposum
- Mamalia berplasenta.
Mamalia ini bersifat vivipar. Pembentukan mamalia ini tergantung pada plasenta. Plasenta adalah organ yang melangsungkan pertukaran darah antara darah induk dengan darah janinnya.
Mamalia berplasenta dapat dibagi menjadi beberapa bagian kelompok dan ditempatkan berdasarkan takson ordo.

(1) Ordo perissodactyla dan artiodactyla.
Ordo perissodactyla ini dikenal sebagai mamalia bekuku, Ordo perissodactyla memiliki jari berkuku tebal dan berjumlah ganjil. Anggotanya + 17 spesies. Contohnya: kuda, zebra, tapir, dan badak.
Ordo artiodactyla memiliki jari berkuku tebal dan berjumlah genap. Anggotanya + 785 spesies. Contohnya: babi, rusa, sapi, kerbau, dan jerapah.

(2) Ordo carnivora.
Ordo carnivora terdiri atas + 270 spesies. Kelompok hewan ini dikenal sebagai mamalia predator, contohnya: anjing, kucing, beruang, dan harimau.


(3) Ordo Primata.
Ordo primate terdiri atas + 180 spesies . cirri khas dari primata adalah pemanjat dan hidup diatas pohon dan memakan buah. Meskipun ada beberapa diantaranya hidup dipermukaan tanah seperti manusia dan gorilla. Dan contoh primata antara lain, monyet, simpanse, orang utan, gorilla, manusia dan lemur.

(4) Ordo Rodentia.
Ordo rodentia (rodensia) merupakan ordo terbesar. Hewan ini terdiri dari + 1760 spesies. Rodensia memiliki gigi seri yang tumbuh secara teratur. Makanan utamanya adalah biji. Contohnya: Tikus, tikus besar, tupai, berang-berang, dan landak.

(5) Ordo Lagomorpha.
Ordo Lagomorpha beranggotakan 65 spesies. Ordo Lagomorpha memliliki dua pasang gigi seri yang selalu tumbuh kaki depan lebih panjang dibanding kaki depannya. Contohnya : kelinci

(6) Ordo Cetacea.
Ordo cetacea terdiri dari + 80 spesies. Antara lain paus dan lumba-lumba.

(7) Ordo Proboscidea.
Ordo Proboscidea hanya terdiri atas 2 spesies saja . diantaranya adalah gajah. Hewan ersebutmemliliki belalai dan gading dan gigi seri bagian atas mengalami modifikasi berbentuk gading.

(8) Ordo Chiroptera.
Ordo Chiroptera terdiri atas 925 spesies . termasuk diantaranya kelelawar noktural yang aktif pada malam hari, katak, dan ikan. Ciri-cirinya adalah memiliki sayap yang tersusun oleh lapisan kulit dan jaringan konektif yang melekat pada seluruh tulang jari kecuali jari pertama.

 Peranan mamalia dalam kehidupan
 Manfaat
1. sebagai sumber bahan makanan dan minuman.
2. sebagai sumber bahan baku sandang dan kerajianan.
3. sebagai alat transportasi sederhana.
4. memberikan hiburan.

 Kerugian
1. Mengganggu Tanaman.
2. Mengganggu Ternak.
3. Sebagai vector dari beberapa penyakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar