BALIBALIBALI

BALIBALIBALI
Pulau Bali

Arsip Blog

Sabtu, 30 Oktober 2010

Donor Darah oleh PMR Wira SMAN 5 Denpasar

Kegiatan donor darah ini rutin dilaksanakan tiap tahunnya. Namun karena suatu kepentingan, maka donor darah di SMAN 5 Denpasar tahun ini diadakan 2x. Pesertanya dari sukarelawan kelas 3 dan staf pengajar. Untuk tahun ini, pesertanya bertambah banyak... Waoow.. Terimakasih semua :D
 Setelah donor, nantinya kita akan diberi telur rebus, susu dan vitamin penambah darah.
Untuk memulihkan tenaga kita :D




 Akan tetapi, untuk mengikuti donor darah ini, banyak hal yang mesti diperhatiakn.. Ada juga teman-teman kita yang kecewa karena tidak bisa mengikuti donor darah ini, karena tensi rendah atau pernah terkena DB beberapa waktu sebelumnya. Semangat kalian sangat kuhargai !!

Ada 6 tempat yang disiapkan untuk pendonor. Walaupun tempatnya sederhana, tapi kegiatannya sangat berarti :)
 Sebelum donor, isi identitas dulu, untuk jadi bahan pertimbangan untuk dokter nantinya....
 Berikut dapat kita lihat bersama, berbagai ekspresi teman-teman kita yang mengikuti acara donor darah ini :D





 Daftar duluu...



 Jadi, sebelum donor, kita musti di cek dulu sama dokternya...
Tensinya, berat badannya..
Macem-macem dah ditanyaiin...



 yyah, Namanya juga anak muda, disaat jarum suntik akan menujunya, masih saja bisa narsis...
jkakakaka :D

Kamis, 28 Oktober 2010

Pantai Balangan di Nusa Dua, BALI

Butuh tenaga ekstra untuk menuju panta ini. Jalan sempit dan berliku tajam menjadi halangan, akan tetapi lelah dalam perjalanan akan terbayarkan oleh indahnya pantai ini.
Gambar di samping adalah pemandangan pertama yang menarik perhatian saya. Benar-benar masih alami. Entah sampai kapan, tebing itu akan berdiri dengan tegarnya. Jangan sampai kelak, diatasnya dibangun hotel-hotel mewah seperti yang terjadi di tempat lainnya.
Ini teman sebangku saya yang paling baik. Hehe...
Sebenarnya saya bukan mau memasang wajah dia di blog ini. Hanya saja, saya suka backgroundnya..
Ombaknyaaa~

Sekali lagi..
View nya yg bagus :D











Kesenian Korea

PENDAHULUAN

Republik Korea adalah negara yang memiliki sejarah panjang, budaya gemilang, dan mempunyai ciri khas di bidang seni. Seni rupa Republik Korea antara lain seni lukis, kaligrafi, grafik, seni kerajinan, hiasan dan lain-lain,disamping mewarisi tradisi nasional, juga menyerap kelebihan seni rupa luar negeri. Lukisa Republik Korea terbagi lukisan Timur dan Barat. Lukisan Timur serupa dengan lukisan tradisional Tiongkok. Selain itu terdapat pula lukisan adat dalam berbagai jenis. Kaligrafi, seperti juga di Tiongkok dan Jepang, merupakan bentuk kesenian yang tinggi. Warga Korea terkenal dengan kegemarannya akan musik dan tari. Opera Korea berasal dari upacara keagamaan zaman pra sejarah, utamanya adalah opera topeng, opera boneka, opera daerah, opera nyanyi dan drama. Opera topeng sebagai lambang budaya negeri itu mempunyai kedudukan sangat penting dalam opera tradisional.
Olek karena ketertarikan kami terhadap Korea Selatan yang sungguh menawan, maka kami mengangkat judul “KARYA SENI RUPA TERAPAN DARI KOREA SELATAN” dalam laporan ini.

ISI


1. Hanbok
Hanbok merupakan baju tradisional Korea Selatan yang merupakan simbol kebudayaan Korea Selatan. Saat ini, hanbok yang digunakan memiliki corak bernuansa confusian yg merupakan warisan dari dinasti Joseon (1392 -1910). Hanbok terbagi atas baju bagian atas (Jeogori), celana panjang untuk laki-laki (baji) dan rok wanita (Chima).
Orang Korea berpakaian sesuai dengan status sosial mereka sehingga pakaian merupakan hal penting. Orang-orang dengan status tinggi serta keluarga kerajaan menikmati pakaian yang mewah dan perhiasan-perhiasan yang umumnya tidak bisa dibeli golongan rakyat bawah yang hidup miskin.
Dahulu, Hanbok diklasifikasikan untuk penggunaan sehari-hari, upacara dan peristiwa-peristiwa tertentu. Hanbok untuk upacara dipakai dalam peristiwa formal seperti ulang tahun anak pertama (doljanchi), pernikahan atau upacara kematian.
Keindahan dari hanbok dapat kita temukan pada harmoni dari warna yg tegas dan garis yg sederhana. Hanbok wanita yg disebut dengan istilah chima-jeogori ini terdiri dari rok panjang dan jaket. Sedangkan untuk bagian dari hanbok secara umum adalah :
Jeogori
Merupakan bagian atas dari hanbok. Jeogori untuk pria lebih besar dan sederhana. Sedangkan jeogori untuk wanita lebih pendek dan memiliki garis tepi sebagai hiasan.
Dongjeong
Merupakan kerah putih yang terdapat disepanjang garis leher. Kerah tersebut membuat potongan kerah secara keseluruhan menjadi lebih kontras dan harmonis.
Otgoreum
Merupakan ornamen yang tergantung vertikal pada bagian depan chima.
Baerae
Merupakan garis terbawah dari lengan jeogori atau magoja (jaket luar). Dengan bentuk garis melingkar yang membentuk kurva, serupa dengan garis yang terdapat pada bagian atap rumah tradisional Korea.
Chima
Merupakan bagian luar rok wanita. Ada beberapa bentuk chima : single-layered, double-layered dan quilted. Pul-chima adalah chima dengan potongan punggung terpisah, sedangkan tong-chima memiliki pelipit pada bagian punggungnya.
Pola
Pola tradisional hanbok memiliki kombinasi garis anggun dan warna yang menampilkan keindahan dari hanbok tersebut. Misalnya bentuk pola hewan, tumbuhan, dan pola alam lainnya ditambahkan pada pinggiran rok, maupun pada bagian luar dari kerah disekitar bahu.
Beoseon
Merupakan sepasang kaos kaki. Bentuk dari beoseon sebenarnya tidak merefleksikan perbedan gender penggunanya, baik pria maupun wanita. Hanya saja beoseon pria memiliki pelipit lurus.
Lalu, sedikit kembali ke masa silam. Pada masa hanbok tradisional dan kuno, terdapat beberapa istilah untuk jenis hanbok . Berikut beberapa istilahnya :
Gonryongpo : pakaian raja
Hongryongpo : pakaian raja sehari-hari
Hwangryongpo : pakaian raja sehari-hari. (Raja Gojong biasanya memakai pakaian ini.)
Hwangwonsam : pakaian ratu sehari-hari
Gwanbok : pakaian pegawai kerajaan yang pertama kali dipakai sejak zaman kerajaan Silla yg telah 4x diubah yakni pada abad ke-11, 14, 16 dan 17. Lalu sempat berganti nama pada akhir abad ke18 menjadi Heuk danryeongpo, Geumgwan Jobok dan Sibok.
Dan terakhir hanbok untuk pria bangsawan pada masa itu juga punya banyak istilah, seperti Waryeonggwan dan Hakchangeui pada tahun 1863, Bokgeon dan Simeui pada tahun 1880 serta Bokgeon hitam dan dopo biru pada tahun 1880.
Saat ini hanbok tidak lagi dipakai dalam kegiatan sehari-hari, namun pada saat-saat tertentu masih digunakan.

2. Hae Gum
Haegum adalah tali busur perkusif instrumen yang sangat populer di Korea hari ini. Hae Gum Gung Ho cina mirip dalam struktur dan penampakan, tetapi kita dapat menemukan orisinalitas dalam iklim Korea tradisional kita. Pertama-tama, Hae Gum dapat dibandingkan dengan alat musik abad pertengahan yang disebut Fugin, yang telah di Korea sejak sebelum era Kristen, dan menjadi alat musik yang sangat diperlukan baik dalam pengadilan dan lingkaran musik populer, menurut catatan. Pada masa itu, Song Hyon dan musisi lain Kye wrote Ak Hak Nom (9 vols.) Membuat sistematis dan merupakan perlambang musik tradisional Korea, di mana mereka menjelaskan proses manufaktur, membawakan, dan tuning Hae Gum dengan beberapa ilustrasi. Hae Gum terdiri dari 2 senar dan dimainkan oleh sebuah busur dengan instrumen diletakkan pada lutut pemain. Haluan memiliki serangkaian rambut ekor kuda dan dipegang oleh tangan kanan. Jadi, Hae Gum disebut dua string harpa. Selain itu, hal itu disebut Kang Kang aku, sehingga dinamai aneh resonansi suara dari drum. Kedengarannya seperti sengau suara manusia. Hae Gum telah melewati beberapa perbaikan untuk menghilangkan suara yang sengau, sehingga string sekarang meningkat menjadi empat dari dua dan senar tetap ditempatkan di luar. Seperti perbaikan dilakukan. rendition has been also studied. membawakan juga telah dipelajari. Fungsi yang sangat baik seperti getar, Pizzicato dalam membawakan biola telah ditambahkan ke bentuk aslinya penampakan yang menempatkan pemain instrumen di lututnya dan mata air melawan. Sebagai hasilnya, sekarang mampu berbagai ekspresi musik, termasuk yang kaya ini warna nada musik tradisional Korea dan halus ekspresi seperti Rong Mm. Ada banyak komposisi konserto untuk Hae Gum, seperti Hae Gum Sanjo, di samping komposisi lagu rakyat, dan banyak pemain bagus Gum Hae telah diproduksi sejak dulu. Ari-berdering dan Pibada Song dimainkan oleh Hae Gum bersama-sama dengan instrumen musik lainnya yang sangat populer saat ini. Ada beberapa jenis Hae Gum, dan benar-benar Hae Gum sekarang di populer digunakan dalam Hae Jadi Gum (Gum Hae kecil). Dalam DPRK, upaya-upaya besar dilakukan setelah pembebasan untuk mengembangkan musik orkestra tradisional dalam proses mempromosikan duet dan trio alat musik tradisional. Dalam proses ini, Chung (tengah) Hae Gum untuk lapangan tengah, Cho (rendah) Hae Gum untuk nada rendah, dan Tae (grand) Hae Gum untuk rendah string bass dalam instrumen yang dibuat-buat.

3. Yanggum
Yanggum senar merupakan instrumen perkusi yang terdengar oleh Chae (bambu-dibuat, tipis plektra). Nama Yanggum berarti harpa Barat. Semacam ini instrumen tersebar luas di dunia sebagai instrumen nasional tradisional, dan diperkenalkan ke dalam lingkaran musik profesional Korea di abad ke-18. Yanggum juga diperkenalkan ke Jepang pada akhir zaman Edo, tapi tidak melihat kemajuan lebih lanjut. Instrumen string paling tradisional Korea menggunakan senar sutera, tetapi menggunakan tali baja. Jadi, ia juga disebut Chol Sa Gum (Chol berarti besi; Sa berarti senar; Gum berarti harpa.) Yanggum bisa disebut sebagai pelopor dari hari sekarang piano. Di bekas, sejajar senar tegang oleh dua plektra kecil, sedangkan yang kedua memiliki keyboard yang beroperasi kunci di palu memukul senar. Pada awal hari, 14 telah Yanggum kunci utama (1 kunci utama memiliki 4 senar), tetapi rentang suara sekarang meningkat menjadi 25 atau 26 tombol utama. Selain itu, dapat memainkan semua 12 nada dengan menggerakkan 4 jembatan bebas. Yanggum dimainkan dalam gaya yang unik rendisi. Pertama, ia dapat memutar berirama, komposisi tegang dengan mudah. Kedua, sangat efektif untuk penafsiran seperti sebagai tremolo dan arpeggio dan kekuatan rendisi cukup kaya untuk bermain berubah akord dalam sebuah konser. Baru-baru ini telah dilengkapi dengan pedal (perangkat buffer suara) juga, sebagai akibat dari perbaikan ulang. Terutama, untuk tujuan rendisi dalam konser, Yanggum telah berkembang menjadi sebuah grand-Yanggum. Yanggum besar ini adalah sama dengan menghormati dalam tubuh, string, dan spasi di antara string. Grand-Yanggum adalah untuk bass rendah. Tidak sampai abad ke-18 yang Yanggum diimpor ke Korea oleh Yong Dae Hong yang dikenal sebagai anggota dari sekolah Silla praktis belajar. Yanggum memiliki sangat lembut dan jelas dalam suara, dan dapat disebut sebagai alat serbaguna. Hari ini secara luas Yanggum bermain di solo, duet, dan dalam orkestra karena kompas yang besar dan menusuk suara.
4. Lukisan
Lukisan paling awal yang ditemukan di Semenanjung Korea adalah jenis petroglif yang berasal dari zaman prasejarah. Dengan datangnya kebudayaan dan agama Buddha dari Cina, maka teknik melukis menjadi semakin beragam, namun tidak menghilangkan cara asli.
Objek-objek yang biasa dilukis umumnya dipengaruhi alam, contohnya pemandangan, bunga dan burung. Lukisan digambar dengan tinta diatas kertas pohon mulberi atau sutera.
Pada abad ke 18 berbagai teknik baru dikembangkan, terutama dalam menulis indah (kaligrafi) dan ukiran-ukiran cap.


5. Tembikar dan keramik
Penggunaan tanah liat dalam masyarakat Korea sudah berlangsung sejak zaman neolitikum dalam bentuk pembuatan tembikar dan keramik. Kerajinan tembikar berkembang pesat pada masa Tiga Kerajaan terutama di kerajaan Silla. Untuk membuat seladon (cheongja) berwarna, digunakanlah proses deoksidasi, dimana seladon dibakar dalam tungku yang dibuat khusus. Permukaan seladon dihiasi dengan berbagai ukir-ukiran.
Seladon khas Dinasti Goryeo, yang berwarna giok hijau, sangat terkenal hingga saat ini. Dinasti Joseon juga mengembangkan kerajinan keramik putihnya (baekja). Beberapa dari keramik-keramik ini kini dijadikan harta nasional Korea Selatan.
KESIMPULAN


Dari data yang telah kami peroleh, maka kami menyimpulkan bahwa Republik Korea mempunyai ciri khas di bidang seni khususna dalam wujud seni rupa terapan dan seni kria terapan. Korea memiliki bebbari jenis kesian yang dapat dilihat dan d nikmati keindahannya. Salah satuna seperti hanbok. Keanekaragaman ini membuat korea terkenal dengan pakain khasna yang dapat dinikmati keindahannya.

Lampiran Gambar

1. Hanbok










2. Yanggum



























3. Lukisan






Lukisan Bodhidharma, karya Kim Myeong-guk














4. Tembikar dan Keramik








Seladon, keramik hijau Dinasti Goryeo



DAFTAR PUSTAKA


www.google.com
www.yahoo.com
www.id.wikipedia.org
www.kaskus.com
Pelayanan Informasi Korea di Luar Negeri.1993.Fakta-fakta tentang KOREA.Seoul:Perusahaan Percetakan Samhwa C.P.O.

Dunia Tumbuhan

DUNIA TUMBUHAN

Tumbuhan adalah kelompok makhluk eukariotik fotosintetik yang tersusun atas banyak sel dan memiliki jaringan yang sudah berkembang dengan baik.
Ciri-ciri makhluk hidup yang termasuk dunia tumbuhan:
1. Struktur tubuh berupa multiseluler, eukariotik, dan memiliki sel-sel yang sudah terspesialisasi membentuk jaringan dan organ.
2. Mengandung klorofil a dan b serta karotenoid.
3. Melindungi perkembangan embrio dari kekeringan dengan menyuplai air dan nutrisi ke dalam struktur reproduksi betina.
4. Memiliki daur hidup berupa pergiliran keturunan.


A.Tumbuhan Lumut

1. Ciri dan struktur lumut:
1. Lumut umumnya berukuran kecil
2. Tingginya kurang dari 2 cm
3. Lumut tidak memiliki system pembuluh khusus untuk mengangkut air dan mineral organic.
4. Lumut tidak memiliki akar, batang, dan daun yang sebenarnya.
5. Lumut memiliki rizoid yang strukturnya menyerupai bulu-bulu akar, melalui rizoid inilah lumut menempel pada substrat dan menyerap air serta mineral.

2. Reproduksi Lumut
Lumut bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reprodsuksi aseksual dapat dilakuakn dengan beberapa cara, misalnya melalui pembentukan gemma, penyebaran spora dan fragmentasi.
Repeoduksi seksual dilakukan dengan cara peleburan antara sel gamet jantan dengan gamet betina. Spermatozoid dihasilkan oleh anteridium, sedangkan ovum dihasilkan oelh arkegonium.
Lumut dapat dibedakan menjadi dua kelompok :
a. Lumut homotalus, kelompok lumut yang memliki anteridium dan arkegonium pada satu tubuh.
b. Lumut heterotalus, kelompok lumut yang masing-masing talusnya yang memiliki anteridium saja atau arkegonium saja.

3. Daur Hidup Lumut
Pada umumnya, tumbuhan lumut mengalami pergiliram keturunan dalam hidupnya, yaitu dalam fase vegetative dan fase generative. Fase vegetatif dikenal sebagai generasi sporofit, yaitu fase yang menghasilkan spora. Sebaliknya fase generatif disebut sebagai generasi gametofit, yaitu fase yang menghasilkan sel kelamin.Pada generasi ini terbentuk gamet jantan dan gemet betina. Jika terjadi pembuahan maka, akan terbentuk zigot yang kemudian tumbuh menjadi sporofit. Selanjutnya melalui sporogonium sporofit akan menghasilkan spora. Kemudian spora akan membentuk protonema, yang akan berkembang menjadi lumut dewasa.

4. Klasifikasi Lumut
a. Lumut Hati
merupakan tumbuhan kecil yang berbentuk lembaran. Lumut hati tidak memiliki akar, batang, dan daun yang sebenarnya. Salah satu jenis lumut hati yang terkenal adalah Marchantia. Marchantia dapat berepeoduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan gemma atau kuncup yang dihasilkan dari bagian dorsal talus. Jika gemma jatuh di tempat yang cocok, akan tumbuh menjadi talus baru.
Reproduksi seksual dilakukan dengan melibatkan alat kelamin jantan dan alat kelamin betina. Anteridium yang sudah matang akan mengeluarkan spermatozoid berflagel. Selanjutnya spermatozoid berenang menuju sel telur hingga terjadi pembuahan. Yang kemudian akan membentuk zigot, lalu tumbuh dan berkembnag menjadi talus atau lumut baru.
Contoh lumut hati : Marchantia polymorpha dan Marchantia geminate
b. Lumut tanduk
Lumut tanduk dapat ditemukan di sepanjang pinggir sungai, danau atau selokan. Struktur tubuhnya hampir sama dengan lumut hati. Lumut tanduk juga mengalami pergiliran keturunan. Salah satu spesies lumut tanduk adalah Anthoceros sporophytes.
c. Lumut Sejati
Lumutsejati banyak ditemukan di daerah yang lembab dan teduh. Lumut sejati merupakan tumbuhan kecil yang memiliki batang semu yang tegak dengan lembaran daun yang tersusun spiral. Bentuk tubuhnya seperti rumput, ada juga yang menyerupai hamparan karpet atai bledu. Lumut sejati memiliki kutikula serta stomata sehingga dapat mencegah hilangnya air dari dalam selnya. Reproduksi lumut sejati terjadi secara aseksual dan seksual. Reporduksi aseksual dilakukan dengan cara fragmentasi. Selain itu lumut sejati juga mengalami pergiliran keturunan dari fase gametofit ke fase fase sporofit. Pada fase gemetofit lumut menghasilkan gametangium, yaitu berupa anteridium yang akan menghasilkan spermatozoid dan arkegonium yang akan menghasilkan sel telur. Pada fase tersebut spermatozoid akan berenang menuju sel telur hingga terjadi peleburan sel kelamin, yang kemudian membentuk zigot dan tumbuh menjadi sporogonium.
Pada sporogonium lumut sejati terdapat bagian-bagian sebagai berikut :
1. Vaginula, yaitu selubung pada pangkal tangkai sporogonium yang berasal dari dinding arkegonium.
2. Seta, yaitu tangkai sporogonium
3. Apofisis, yaitu bentuk pelebaran dari ujung seta atau suatu peralihan dari seta ke sporagonium
4. Sporangium, yaitu kotak spora sebagai tempat pembentukan spora
5. Kaliptra, yaitu tudung sporangium yang berasal dari dinding arkegonium

5. Peran Lumut
1. Tumbuhan lumut dapat mengubah struktur batu atau karang menjadi lapisan tanah.
2. Lumut berperan dalam menyerap dan menahan air hujan.
3. Lumut meiliki kemampuan menyerap air yang sangat besar sehingga sering digunakan di kebun untuk memoerbaiki kemampuan tanah dalam menahan air, contohnya lumut sphagnum.
4. Tumpukan dari sisa-sisa sphagnum dapat digunakan sebagai bahan bakar dan dapat juga diolah menjadi bahan pengganti kapas.
5. Jenis lumut Marchantia polymorpha dapat digunakan sebagai obta hepatitis.

B. Tumbuhan Berbiji

1. Ciri-ciri tumbuhan berbiji
- memiliki daun, batang, bunga, akar, dan biji
- memiliki pigmen hijau atau klorofil (ada juga yang tidak memiliki)
- memiliki jaringan pembuluh yang berfariasi, seperti xylem, floem
- memiliki benang sari dan putik
- bereproduksi secara generative dan vegetative

2. Reproduksi tumbuhan berbiji
a. Reproduksi vegetative
Reproduksi vegetative merupakan cara reproduksi tanpa melewati proses peleburan 2 gamet.
Reproduksi vegetative dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Reproduksi vegetative alami : dilakukan tumbuhan tanpa bantuan manusia. Bagian tumbuhan yang berperan adalah :
a. Rizom :batang yang tumbuh menjalar secara horizontal di dalam tanah menyerupai akar. Contoh: jahe, lengkuas, kunyit
b. Stolon : batang yang menjalar di atas tanah. Contoh : stroberi, daun kaki kuda
c. Umbi lapis : batang berukuran pendek di dalam tanah yang dikelilingi oleh berlapis-lapia dau tebal. Contoh : bawang merah
d. Tunas : bagian batang yang memiliki bakal tunas yang tumbuh menjadi individu baru. Contoh : kelapa, bamboo
e. Umbi batang : batang yang membengkak di dalam tanah. Contoh : kentang, ubi jalar
f. Daun : organ utama tumbuhan. contoh : cocor bebek
g. Kormus : batang yang membesar dan memiliki beberapa kuncup. Contoh : bunga tasbih dan gladiol
2. Reproduksi vegetative buatan : cara perbanyakan tumbuhan yang sengaja dilakukan oleh manusia.
a. Mencangkok : perbanyakan yang bertujuan untuk mendapatkan keturunan yang sama seperti induknya dan cepat berbuah. Contoh : mangga, jambu air, dan jambu biji
b. Menempel : perbanyakan yang bertujuan untuk mendapatkan suatu tanaman yang memiliki beberapa sifat berbeda. Contoh : tanaman jeruk, mangga, mawar, dan bunga kertas
c. Menyambung : dilakukan dengan cara menyambung dua batang tanaman yang masih tergolong satu spesies, satu genus, satu family
d. Menyetek : dilakukan dengan menanam potongan batang tanaman. Keunggulannya : sifat tanaman sama dengan induknya, bagian yang diperlukan untuk stek hanya sedikit, menghasilkan banyak bibit tanaman
e. Merunduk : dilakukan dengan cara merundukkan (melengkungkan) cabang tanaman, kemudian ditimbun dengan tanah. Contoh : anyelir, alamanda
f. Kultur jaringan : dengan memanfaatkan sifat totipotensi. Totipotensi adalahkemampuan beberapa sel tanaman yang masih dalam proses pertumbuhan untuk membentuk individu tanaman. Contoh : anggrek dan jati.

b. Reproduksi generative
1. Penyerbukan (polinasi) merupakan dikirimnya serbuk sari ke daerah gametofit betina. Pada tumbuhan beriji tertutup, penyerbukan merupakan proses melekatnya serbuk sari pada kepala putik, sedangkan pada tumbuhan biji terbuka merupakan peristiwa melekatnya serbuk sari pada bakal biji. Macam-macam penyerbukan :
a. Penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari. Penyerbukan ini dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :
(1) Autogami, berasal dari bunga yang sama (satu bunga). Beberapa bentuk gangguan yang menghalangi penyerbukan yaitu :
(a) Protandri, yaitu peristiwa serbuk sari yang matang lebih dulu daripada putik.
(b) Protogini, yaitu peristiwa putik yang matang lebih dulu daripada serbuk sari.
(c) Serbuk sari tidak dapat sampai di kepala putik.
(2) Kleistogami, merupakan bagian dari autogami yang terjadi pada saat bunga belum mekar.
(3) Geitonogami, merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yan berasal dari bunga lain tetapi masih dalam satu individu.
(4) Alogami, merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang beasal dari individu lain tetapi masih dalam satu jenis.
(5) Bastar, merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari tumbuhan beda jenis.
b. Penyerbukan berdasarkan factor yang membantu.
(1) Anemogami, merupakan proses penyerbukan dengan bantuan angin. ciri-ciri bunga yang mengalami anemogami adalah mempunyai serbuk sari kering, lembut dan banyak, kepalasari mudaf bergoyang, dan tidak mempunyai mahkota bunga, misalnya pakis haji, tusam, tebu dan jagung.
(2) Hidrogami, merupakan proses penyerbukan dengan bantuan air. Penyerbukan ini hanya terjadi pada tumbuhan yang hidup di air.
(3) Zoidiogami, merupakan proses penyerbukan dengan bantuan hewan. Zoidiogami dapat dibedakan menjadi beberapa macam :
a) Entomogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan serangga.
b) Ornitogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan burung.
c) Kiropterogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan kelelawar.
d) Malakogami, penyerbukan dengan bantuan siput.
2. Pembuahan.
Setelah terjadi penyerbukan diteruskan dengan pembuahan. Sperma akan dibawa ke sel telur melalui tabung serbuk sari. selanjutnya terjadi peleburan antara sel telur dengan sel sperma di dalam ovula. ovula adalah struktur sporofit yang mengandung megasporangium dan gamrtofit betina. pembuahan antara sel gamet jantan dan betina akan menghasilkan embrio. Berdasarkan peristiwa tersebut, golongan tumbuhan berbiji disebut embryophyta siponogama, yaitu tumbuhan yang memliki embrio dan perkawinannya terjadi melalui pembentukan suatu buluh. embrio pada tumbuhan berbiji disebut bersifat bipolar atau dwipolar, karena pada satu kutubnya akan tumbuh dan berkembang membentuk batang dan daun, sedangkan kutub lainnya membentuk system perakaran. ada 2 macam pembuahan, yaitu pembuahan tunggal dan ganda.pembuahan tunggal terjadi pada tumbuhan berbiji teruka, hanya melibatkan sebuah peristiwa peleburan antara inti sperma dengan inti sel telur. pembuahan ganda terjadi pada tumbuhan berbiji tertutup yang melibatkan 2 peristiwa peleburan inti sperma.

Dunia Hewan

DUNIA HEWAN
A. Ciri Hewan
Hewan merupakan makhluk hidup yang mampu beradaptasi di berbagai lingkungan. Beberapa cirri umum hewan sebagai berikut:
• merupakan makhluk hidup eukariotik multiselular (kelompok metazoa)
• tidak melakukan kegiatan fotosintesis. Hewan termasuk makhluk hidup heterotrofik dan memperoleh energy dengan cara memakan makhluk hidup lainnya.
• secara khas bereproduksi secara seksual
• Sel hewan tidak memiliki dinding sel
• mampu merespon dengan cepat rangsangan dari luar
• Merupakan makhluk hidup yang motil (aktif bergerak) selama tahap tertentu dalam siklus hidupnya. Hewan yang diam (stasioner) sekalipun, misalnya hewan spons, memiliki tahap motil berupa larva yang berenang

B. Pengelompokan Hewan
Hewan dapat dikelompokan berdasarkan 4 kriteria, yaitu tipe simetri, jumlah lapisan jaringan, tipe selom dan segmentasi.
1. Tipe Simetri
 Hewan Asemetri
Kelompok hewan yang tubuhnya tidak memiliki simetri. Kebanyakan ditemukan pada spons (filum porifera)
 Hewan simetri Radial
Kelompok hewan yang memiliki kesetangkupan secara melingkar. Hewan simetri radial memiliki bagian tubuh atas (dorsal) dan bagian tubuh bawah (ventral). Contohnya adalah anemone laut.
 Hewan Simetri Bilateral
Kelompok hewan yang tubuhnya dapat di bagi menjadi 2 bagian yang sama besar pada satu bidang datar. Hewan ini memiliki bagian tubuh dorsal dan ventral. Selain itu juga memiliki bagian tubuh depan (anterior) dan bagian tubuh belakang (posterior). Contoh hewan ini adalah planaria

2. Jumlah Lapisan Jaringan dan Tipe Selom
a) Hewan Diploblastik
Pada beberapa invertebrate, perkembangan embrionya hanya sampai pada tingkat jaringan ectoderm dan endoderm. Hewan yang memiliki 2 lapisan tubuh ini disebut hewan diploblastik. Misalnya, terdapat pada beberapa anggota filum porifera dan coelenterate.

b) Hewan triploblastik
Pada beberapa invertebrate lainnya, perkembangan embrio lebih kompleks sehingga membentuk 3 lapisan yaitu, ectoderm, mesoderm,endoderm. Kelompok hewan ini disebut dengan hewan triploblastik.
Pada kelompok hewan triploblastik dapat di bagi berdasarkan selomnya. Selom adalah suatu rongga tubuh hewan yang berisi cairan.
 triploblastik aselomata
Pada sebagian hewan triploblastik, ada sel-sel mesodermnya yang tidak berkembang menjadi lapisan luar maupun dalam sehingga tidak memiliki rongga tubuh (selom). Terdapat pada filum platyhelminthes.
 Triploblastik pseudoselomata
Sebagian hewan triploblastik membentuk selom semu (psedoselom). Misalnya dari filum Nemathelminthes.
 Triploblastik selomata
Hewan triploblastik yang telah memiliki rongga tubuh yang sesungguhnya. Misalnya terdapat pada angota filum Annelida, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata dan Chordata.
3. Segmentasi
Hewan selomata ada yang memiliki segmen dan tida bersegmen. Segmentasi terjai karena terdapat pengulangan segmen tubuh yang sama. Ini muncul pertama kali pada filum Annelida (cacing tanah dan kerabatnya)

C. Invertebrata
1. Filum porifera
Porifera berasal dari kata porus = lubang-lubang kecil dan fera =mengandung. Jadi porifera berarti hewan yang memiliki pori.
a. Cirri filum porifera
 Struktur tubuh
Struktur tubuhnya memiliki 2 lapisan sel (diploblastik). Di antara kedua sel tersebut terdapat bahan gelatin yang di sebut mesoglea. Di dalam mesoglea terdapat bermacam-macam sel, di antaranya :
• Ameboid
Sel yang berfungsi mengedarkan zat-zat makanan.
• Skleroblas
Sel yang berfungsi membentuk spikula
• Porosity
Sel yang berfungsi membuka dan menutup pori

• Arkeosit
Sel ameboid embrional yang tumpul dan dapat membentuk sel-sel reproduktif
• Spikula
Sel pembentuk tubuh

 Pencernaan makanan
Makanan porifera berupa plankton atau bahan organic yang masuk bersama aliran air melewati pori. System pencernaannya berlangsung secara intraselular.

 System saluran air
Saluran air tersebut berfungsi sebagai alat untuk melewatkan bahan makanan dari luar ke dalam tubuh dan zat-zat sisa metabolism ke luar tubuh.
• Tipe askon
Tipe paling sederhana dan bentuknya seperti jambangan bunga. Tipe ini di jumpai pada leucosolenia.
• Tipe sikon
Tipe saluran air yang ostiumnya di hubungkan dengan saluran air yang ber cabang-cabang ke sel koanosit. Tipe ini di jumpai pada scypha.
• Tipe leukon
Tipe saluran air yang paling kompleks. Tipe ini di jumpai pada spongila.

 Rangka porifera
• Porifera lunak
Yang memiliki kerangka tubuh dari bahan sponging. Jika porifera mati, bagian tubuhnya dapat di gunakan sebagai sponsa.
• Porifera kapur
Yang memiliki kerangka tubuh dari zat kapur (CaCO3)
• Porifera silikat
Yang memiliki kerangka tubuh dari bahan Kristal silikat (H2Si3O7)

 Reproduksi
- Reproduksi aseksual
Dilakukan dengan cara membentuk kuncup. Kuncup akan memisahkan diri dari tubuh induknya dan tumbuh menjadi individu baru.
- Reproduksi seksual
Berlangsung melalui pertemuan ovum dan spermatozoid. Kedua sel gamet tersebut berkembang dari sel arkeosit. Pembuahan ini terjadi di daerah mesoglea dan membentuk zigot. Zigot akan tumbuh membentuk larva bersilia, di sebut amfiblastula. Selanjutnya larva keluar dari tubuh induknya dan mencari lingkungan yang sesuai untuk tumbuh menjadi porifera dewasa.

b. Klasifikasi filum porifera
 Kelas Calcarea
Hidup di daerah pantai yang dangkal. Bentuk tubuhnya sederhana. Kerangka terbuat dari bahan CaCO3 dengan koanosit berukuran besar. Contohnya leucosolenia, clatharina, grantia, sycon, dan scypha.
 Kelas hexactinellida
Hidup di laut dalam dan memiliki system saluran air tipe askon. Kerangka tubuh tersusun dari zat kresik dan spikula berduri enam. Contohnya euplectella, pheronema, dan hyalonema.
 Kelas demospongiae
Anggota kelas ini hidup di laut. Kerangka tubuh tersusun dari zat kersik, sponging atau campuran keduanya. System saluran air bertipe leukon. Contohnya euspongia, spongilla, cliona, dan microciona.

c. Peran porifera dalam kehidupan
Pada beberapa Negara maju, misalnya Amerika Serikat, porifera di manfaatkan untuk memproduksi spons.

2. Filum Coelenterata
Filum Coelenterata merupakan fium hewan yang berongga yang kebanyakan hidup di laut.ada yang hidupnya menempel (bentuk polip) dan ada pula yang hidupnya berenang bebas (bentuk medusa)
a. Ciri filum coelenterate
- bentuk tubuhnya simetri radial, terdapat entron yang berfungsi sebagai pencernaan makanan
- mulutnya dikelilingi tentakel yang berfungsi sebagau penangkap mangsa, alat gerak dan pertahanan.
- Colenterata memiliki sel penyengat untuk mempertahankan diri dan melumpuhkan mangsa
- Dikenal 2 bentuk tubuh coelenterata, yaitu polip dan medusa.
b. Klasifikasi filum coelentera
1) Kelas hydrozoa
Nama kelas hydrozoa berasal dari bahasa yunani , hydro dan zoa. Pada umumnya, anggota kelas ini memiliki pergiliran hidup (polip dan medusa) di sepanjang hidupnya. Contohnya : Hydra dan Obelia

 Hydra
Hydra hidup di air tawar, melekat pada daun-daun, atau batang tanaman air. Tubuhnya berbentuk silinder yang dapat dijulurkan dan dipendekkan. Hydra berwarna putih, panjang tubuhnya 1 sampai 3 mm dengan garis tengah 1 mm.
Reproduksinya dilakukan dengan cara aseksual dengan membentuk tunas. Reproduksi secara seksual diawali dengan pembenukan testis dan ovarium.
 Obelia
Obelia hidup di laut, tubuhnya berbentuk polip dan medusa. Dalam daur hidupnya obelia mengalami pergiliran bentuk hidup, yaitu fase polip dan medusa. Fase polip (koloni hidroid)
Daur hidup obelia dapat dilihat pada gambar berikut

2) Kelas scyphozoan
Scyphozoan bersifat hemafrodit (alat kelamin jantan dan betinaterdapat pada satu individu), contohnya adalah ubur-ubur.
Ubur-ubur hidup dilaut. Tubuhnya berbentuk seperti mangkok dan transparan. Pada bagian bawah mulut terdapat rongga yang dikelilingi 4 tentakel. System saraf ubur-ubur terdiri dari jaringan saraf utama, jaringan saraf difus, dan delapan ganglia ropalia. Ubur-ubur memiliki 3 macam alat indra, yakni :
 Tentakel sebagai alat keseimbangan dan mengontrol ritme gerak
 Oselus untuk membedakan gelap dan terang
 Celah olfaktorius berfungsi sebagai indra pembau
Ubur-ubur tidak memiliki alat respirasi dan ekskresi secara khusus. Ubur-ubur juga mengalami daur hidup folip dan medusa.

3) Kelas anthozoa
Anthozoa berarti hewan yang bentuknya menyerupai bunga. Semua anggota anthozoa hidup di laut, mulai daerah pantai hingga kedalaman 6000 meter. Anthozoa hidup secara soliter atau membentuk koloni. Anggota ini meliputi anemone laut dan batu karang
 Anemon laut
Anemon laut merupakan polip yang hidup secara soliter. Hewan ini memiliki tentakel yang memiliki banyak ragam (merah, biru, jingga, merah muda dan berbintik). Anemon laut biasa menempelkan diri dengan bagian tubuh yang disebut cakram kaki. System saraf anemon laut berupa system difus, karena belu tampaknya system saraf pusat. Salah satu kelompok anemon laut adalah adalah metridium marginatum.
Makanan dari metridium marginatum ini berupa ikan-ikan invertebrata kecil. Reproduksi secara aseksualnya dilakukan dengan pembentukan tunas, sedangkan reproduksi seksualnya dilakukan melalui proses fertilisasi
 Koral batu atau koral kapur
Koral batu merupakan anggota anthozoa yang memiliki kerangka tubuh terbuat dari bahan kalsium karbonat. Reproduksinya dilakukan secara aseksual, yaitu dengan membentuk tunas. Masing-masing tunas akan menyekresikan zat kapur sebagai kerangka tubuhnya. Hewan ini hidup dengan berkoloni. Warna koloni hewan koral beraneka ragam (biru, kuning, putih). Kerangka dari hewan koral boasanya dapat dipakai sebagai hiasan. Jika hewan koral mati, endapan kerangkanya dapat mengendap dan membentuk pulau karang. Misalnya membentuk karang atol, terumbu barier, dan terumbu karang tepi.

c. Peran coelentera dalam kehidupan
o Ubur-ubur dapat dimanfaatkan sebagai tepung ubur-ubur dan bahan kosmetik.
o Beberapa kerangka coelenterata dapat membentuk karang pantai yang bermanfaat untuk melindungi pantai dari hantaman ombak.
o Di laut, karang atoll dimanfaatkan sebagai tempat persembunyian dan proses perkembang biakan beberpa hewan laut
o Beberapa anemon laut dapat menjadi taman laut untuk obyek wisata.

3. Filum Platyhelminthes
Merupakan kelompok cacing yang berbentuk pipih, memiliki bentuk tubuh yang sederhana.
a. Ciri filum platyhelminthes
- Struktur tubuh pipih
- Lunak
- Tidak bersegmen
- Susunan tubuhnya simetri bilateral
- Hewan triploblastik aselomata
- Tidak memiliki system peredaran darah dan respirasi
- Alat pencernaannya tidak sempurna
- Alat ekskresi berupa sel api
- System saraf terdiri atas sepasang ganglion
- Bersifat hermafrodit

b. Klasifikasi platyhelminthes
1) Kelas turbellaria
Turbelarria meliputi kelompok cacing pipih bersilia (bulu getar). Salah satunya adalah planaria. Planaria biasanya hidup di air tawar/sungai yang jernih, melekat pada batubatuan atau daun, juga di daerah yang sejuk.
Palanaria memiliki panjang tubuh 2-3 cm, tubuh ditutupi epidermis yang mengandung kelenjar-kelenjar unisel. Pada epidermis di permukaan, terdapat silia untuk pergerakan.
System pencernaan planaria terdriri atas kerongkongan dan usus. Alat ekskresinya berupa sel api. Susunan syarafnya berupa saraf tangga tali.
Planaria bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi secara seksual terjadi melalui pembuahan sel telur oleh spermatozoid, sedangkan aseksual dilakukan melalui fragmentasi.

2) Kelas trematoda
Kelas ini hidupnya bersifat parasit, trematoda juga sering disebut cacing hisap.
 Clonorchis sinensis
Ini merupakan cacing hati yang hidup pada tubuh manusia. Untuk mencegah cacing ini masuk kedalam tubuh manusia agar tidak mengkonsumsi ikan yang tidak dimasak atau ikan yang dimasak dengan idak sempurna
 Fasciola hepatica
o Biasa hidup sebagai parasit pada hati beberapa jenis hewan (domba, sapi, kambing, kerbau).
o Cacing ini memilik bentuk tubuh berkisar antar 2 sampai 5 cm, pada bagian kepala memiliki 2 alat hisap yang berfungsi melekatkan tubuh pada inangnya. Alat kelamin terdapat di antara kedua alat hisap ini.
o System pencernaannya sederhana, dimulai dari mulut, faring, kerongkongan, dan usus yang terdiri atas dua cabang utama.
o Fasciola hepatica bersifat hermafrodit. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan perkawinan silang atau sendiri
 Schistosoma joponicum
Disebut juga sebagai cacing darah karena hidupnya pada pembuluh vena perut.
Cacing jantan tubuhnya melebar dengan panjang 9 sampai 22 mm.tubuhnya melipat melindungi tubuh betina yang ramping dengan ukuran 14 sampai 26 mm.
 Paragonimus westermani
Paragonimus westermani hidup sebagai parasit pada paru-paru manusia, kucing, anjing, dan babi. Cacing ini menyebar di daerah Jepang, Korea, Taiwan, India, Afrika, Filipina, Amerika.

3) Kelas cestoda
Cestoda melputi cacing pipih yang permukaan tubuhnya tertutup oleh kutikula. Tubuhnya terdiri atas rangkaian segmen-segmen yangdisebut proglotid.
Cacing pita tidak memiliki saluran pencernaan makanan. Makanan yang diperoleh langsung dari hospesnya dengan jalan menyerap zat makanan (absorpsi)
Susunan tubuh cacing pita dewasa terdiri atas kepala, leher, dan beberapa ruas yang tumbuh dari leher.

Berikut beberapa contoh cacing pita :
a. Taenia solium
 Taenia solium dewasa hidup parasit pada saluran pencernaan manusia. Perantaranya adalah babi
 Tubuhnya berbentuk pipih, dan panjangnya dapat mencapai 3 meter. Pada bagian kepala terdapat empat alat isap dan alat kait yang dapat melukai dinding usus.
b. Taenia Saginata
Taenia saginata dewasa hidup parasit dalam usus manusia. Perantaranya adalah hospes intermediat sapi skoleks taenia saginata tidak memiliki kait. Jenis cacing ini kurang berbahaya daripada taenia solium
c. Diphyllobothrium latum
Cacing pita ini hidup parasit pada manusia, anjing, kucing, dan srigala. Inang perantaranya adalah ikan air tawar. Daerah persebarannya berupa Eropa, Afrika, Amerika Utara dan Jepang
d. Echinococcus granulosus
Cacing pita ini berukuran kecil (3-6mm) dan hidup sebagai parasit pada usus anjing atau karnivor lainnya. Inang perantaranya adalah biri-biri, babi, dan manusia. Daerah penyebarannya terutama di Australia dan Argentina
e. Hymnelopis nana
Jenis cacing pita ini hidup parasit pada manusia atau tikus. Daerah penyebarannya meliputi seluruh dunia.

4. Filum Nemathelminthes (nematoda)

a. Ascans lumbricades
b. Enterobius vermicularis
c. Ancylostoma duodenale
d. Wuchereria bancofti
e. Trichinella spiralis
f. Heterodera radicicola
g. Cacing loa
5. Filum Annelida
a) Ciri-ciri filum annelida
- Memilliki 3 lapisan tubuh ( triploblastik, yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm)
- Banyak di temukan di daerah tanah gembur dan tumbukan sampah tumbuhan.
- Memiliki system saraf tangga tali.
b) Klasifikasi filum annelida
 Polychaeta
Berasal dari kata poly = banyak dan chaeta = rambut. Jadi berarti cacing yang memiliki banyak rambut. Habitatnya di laut. Warna tubuh beraneka ragam. Setiap segmen tedapat seta dan sepasang parapodia ( kaki berdaging ) berfungsi sebagai alat gerak. System reproduksi bersifat gonokoris ( kelamin yang terpisah )
Contoh : euince viridis, Nereisvirens, Arenicola
 Olygochaeta
Kelompok cacing bersegmen yang memiiki sedikit seta. Anggota yang paling di kenal adalah cacing tanah yaitu, lumbricus terrestis dan pheretima sp. Cacing tanah memiliki 15-200 segmen.
Contoh : Aelosoma, Nais, Tubifex.
 Hirudinea
Berasal dari kata hidura yang berarti lintah. Hidup di air tawar, laut dan darat. Memiliki 2 alat isap. Anggota kelompok ini meliputi lintah dan pacet.

6. Filum Mollusca
a) Cirri-ciri filum mollusca
- Tubuh lunak, simetris bilateral, tak beruas-ruas
- Memiliki mantel yang dapat membuat cangkang dari bahan CaCO3 dan kelenjar lender
- Bersifat koskopolit
- Memiliki system pencernaan, peredaran darah, ekskresi, saraf, reproduksi dan system otot.
b) Klasifikasi filum mollusca
 Kelas Amphineura
Kelas ini memiliki anggota sekitar 700 species. Tubuh bulat telur, pipih, simetris bilateral. Memiliki cangkang terdiri dari 8 kepingan kapur. Semua anggotanya hidup di laut, melekat batu-batuan dan banyak di temukan di pantai.
Contoh : Caetopleura apiculata
 Kelas Gastropoda
Hewan yang menggunakan perut sebagai kaki. Dapat di temukan di darat, air laut dan tawar. Kebanyakan bersifat herbivore dan ada juga yang bersifat hermafrodit.
Contoh : Lymnea trunchatula,Lymnea javanica
 Kelas Pelecypoda / Bivalvia
Hewan ini memiliki kaki yang pipih. Contoh yang banyak adalah kerang air tawar. Bivalvia memiliki 3 lapisan cangkang yaitu, periostrakum, prismatic dan nakreas. System sarafnya terdiri atas 3 gang lion :
- Ganglion anterior
- Ganglion pedal
- Ganglion posterior
Bivolvia memiliki alat statosista yang terletak di belakang ganglion pedal. Bivalvia bereproduksi secara seksual.
Contoh : Nytilus viridis, Ostrea sp. , Buccinus sp
 Kelas Scaphopoda
Anggota hewan ini sekitar 200 spesies. Hidup di laut pada pantai berlumpur. Memiliki cangkang berbentuk seperti terompet/tanduk
 Kelas Chphalopoda
Hewan yang memiliki kaki di bagian kepala. Hidup di laut. Anggota kelompok hewan ini dapat bergerak cepat dengan cara menyemprotkan air melalui sifan. Dapat berubah warna dengan cepat seperti bunglon. Memiliki cairan tinta yang tersimpan di dalam kantong tinta. Berjenis kelamin terpisah.
Contoh : Sepia officinalis, Octopus sp, Nautilus pompilus.
c) Peran filum mollusca dalam kehidupan
 Manfaat dari filum mollusca
- Sebagai sumber bahan makanan
- Penghasil mutiara
- Sebagai bahan cindera mata dan hiasan rumah
- Sebagai pupuk
 Kerugian akibat filum mollusca
- Merusak berbagai tumbuhan. Khususnya tanaman budi daya
- Merusak kayu
- Sebagai hewan perantara dalam daur hidup cacing hati.
7. Filum Arthropoda
8. Filum Chordata

D. Vertebrata
a) Cirri vertrebrata
b) Klasifikasi vertebrata

1. Ikan
 Klasifikasi ikan
- Ikan bertulang rawa
- Ikan bertulang sejati
 Struktur dan fungsi alat tubuh ikan
 Peran ikan dalam kehidupan

2. Amfibi (2 kehidupan)
Kelompok hewan ini dapat hidup di darat dan di air. Hewan amfibi terdiri atas 3900 spesies. Penyebaran amfibi pertama adalah pada periode karboniferus dan di kenal sebagai tahun amfibi. Fertilisasi berlangsung secara eksternal.
 Klasifikasi amfibi
- Salamander
1) Termasuk hewan karnivor
2) Makanannya berupa invertrebrata kecil
3) Fertilisasi secara internal
4) Sel sperma mengandung spermatofor
5) Setelah melakukan kopulasi, spermatofor akan di tamping di dalam kloaka salamander betina.
Contoh : ambystoma maculatum.
- Salamander cacing
1) Tidak berkaki
2) Sering kali buta
3) Berukuran sebesar cacing
4) Hidupnya terkubur di tanah subur
5) Makananya cacing
Contoh : ichthyophis glutinosus
- Katak dan kodok
1) Amfibi tak berekor
2) Kepalanya bergabung dengan anggota badan belakang yang terspialis untuk melompat
3) Katak = memiliki kulit yang halus dan hidup di daratdi dekat perairan tawar
4) Kodok = bertubuh gemuk, kulit kasar berbintil, hidup di daerah berlumpur
Contoh : rana sp ( katak ), bufo sp ( kodok )
 Struktur dan fungsi alat tubuh amfibi
- Amfibi memiliki lidah untuk menangkap mangsa, kelopak mata untuk menjaga kelembapan mata, telinga untuk menangkap gelombang suara dan laring yang dapat mengeluarkan suara
- Alat pernapasan amfibi dewasa utama adalah paru-paru
- System peredaran darah ganda
- Jantung terdiri atas 3 ruang yaitu, 2 ruang atrium (serambi) dan 1 ventrikel
- Kulit amfibi tidak bersisik dan halus
 Peran amfibi dalam kehidupan
- Amfibi merupakan makanan bagi berbagai vertrebrata lain
- Amfibi merupakan makanan untuk asupan protein, misalnya : katak hijau
- Amfibi sering kali di manfaatkan sebagai objek pratikum dan penelitian

3. Reptile
 Klasifikasi reptile
- Buaya
- Kura-kura
- Kadal
- Ular
 Struktur dan fungsi alat tubuh reptile
 Peran reptile dalam kehidupan

4. Burung.
Burung termasuk dalam kelas aves dan beranggotakan + 9000 spesies.
Burung tidak memiliki gigi tetapi memiliki ekor. Dan spesies burung memiliki beberapa kesamaan cirri dengan reptile .

 Klasifikasi burung.
Pada umumnya pengklasifikasian burung dilakukan berdasarkan atas tipe paruh dan kaki.
misalnya:
• kelompok burung pemburu : burung yang memiliki paruh menukik dan cakar tajam.
• kelompok burung pantai : burung yang memiliki paruh yang ramping dan tajam serta tungkai yang panjang.
• kelompok burung pelatuk : burung yang memiliki paruh seperti pahat dengan tipe kaki menggenggam.
• kelompok burung air : burung yang memiliki jari bersirip dan paruh lebar.
• kelompok penguin : burung yang memodifikasi sayap seperti dayung.
• kelompok burung pengicau : burung yang memiliki tipe kaki untuk bertengger.

 Struktur dan fungsi alat tubuh burung.
Burung merupakan satu-satunya hewan modern yang memiliki bulu pada sebagian besar tubuhnya. Ada dua jenis bulu, yaitu bulu terbang dan bulu bawah. Berdasarkan susunan anatominya, bulu dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu sebagai berikut.
a) plumae, merupakan bulu yang memberi bentuk dasar tubuh yang berada pada sayap dan ekor. Bulu ini berfungsi untuk terbang.
b) Plamulae, merupakan bulu yang terdapat pada burung yang masih muda dan burung yang sedang mengerami telur. Burung ini berfungsi sebagai isolator atau pengatur suhu tubuh.
c) Filuplumae, merupakan bulu yang memiliki rambut. Burung ini berfungsi sebagai sensor.

 Peran burung dalam kehidupan.
Burung berperan dalam proses peryerbukan beberapa jenis tumbuhan dan juga burung juga dibutuhkan daging dan telurnya oleh manusia dan yang paling penting dari burung adalah kicauannya.

5. Mamalia
 Klasifikasi mamalia
- Mamalia bertelur
Mamalia ini disebut juga monotremata . monotremata juga memiliki kloaka yang dapat menghasilkan telur amniotic bercangkang keras. Salah satu contohnya adalah platypus.
- Mamalia berkantong.
Mamalia ini juga disebut marsupial. Salah satu contohnya adalah kangguru,koala, dan oposum
- Mamalia berplasenta.
Mamalia ini bersifat vivipar. Pembentukan mamalia ini tergantung pada plasenta. Plasenta adalah organ yang melangsungkan pertukaran darah antara darah induk dengan darah janinnya.
Mamalia berplasenta dapat dibagi menjadi beberapa bagian kelompok dan ditempatkan berdasarkan takson ordo.

(1) Ordo perissodactyla dan artiodactyla.
Ordo perissodactyla ini dikenal sebagai mamalia bekuku, Ordo perissodactyla memiliki jari berkuku tebal dan berjumlah ganjil. Anggotanya + 17 spesies. Contohnya: kuda, zebra, tapir, dan badak.
Ordo artiodactyla memiliki jari berkuku tebal dan berjumlah genap. Anggotanya + 785 spesies. Contohnya: babi, rusa, sapi, kerbau, dan jerapah.

(2) Ordo carnivora.
Ordo carnivora terdiri atas + 270 spesies. Kelompok hewan ini dikenal sebagai mamalia predator, contohnya: anjing, kucing, beruang, dan harimau.


(3) Ordo Primata.
Ordo primate terdiri atas + 180 spesies . cirri khas dari primata adalah pemanjat dan hidup diatas pohon dan memakan buah. Meskipun ada beberapa diantaranya hidup dipermukaan tanah seperti manusia dan gorilla. Dan contoh primata antara lain, monyet, simpanse, orang utan, gorilla, manusia dan lemur.

(4) Ordo Rodentia.
Ordo rodentia (rodensia) merupakan ordo terbesar. Hewan ini terdiri dari + 1760 spesies. Rodensia memiliki gigi seri yang tumbuh secara teratur. Makanan utamanya adalah biji. Contohnya: Tikus, tikus besar, tupai, berang-berang, dan landak.

(5) Ordo Lagomorpha.
Ordo Lagomorpha beranggotakan 65 spesies. Ordo Lagomorpha memliliki dua pasang gigi seri yang selalu tumbuh kaki depan lebih panjang dibanding kaki depannya. Contohnya : kelinci

(6) Ordo Cetacea.
Ordo cetacea terdiri dari + 80 spesies. Antara lain paus dan lumba-lumba.

(7) Ordo Proboscidea.
Ordo Proboscidea hanya terdiri atas 2 spesies saja . diantaranya adalah gajah. Hewan ersebutmemliliki belalai dan gading dan gigi seri bagian atas mengalami modifikasi berbentuk gading.

(8) Ordo Chiroptera.
Ordo Chiroptera terdiri atas 925 spesies . termasuk diantaranya kelelawar noktural yang aktif pada malam hari, katak, dan ikan. Ciri-cirinya adalah memiliki sayap yang tersusun oleh lapisan kulit dan jaringan konektif yang melekat pada seluruh tulang jari kecuali jari pertama.

 Peranan mamalia dalam kehidupan
 Manfaat
1. sebagai sumber bahan makanan dan minuman.
2. sebagai sumber bahan baku sandang dan kerajianan.
3. sebagai alat transportasi sederhana.
4. memberikan hiburan.

 Kerugian
1. Mengganggu Tanaman.
2. Mengganggu Ternak.
3. Sebagai vector dari beberapa penyakit.

Pondok pemuda di Pantai Mimpi Jimbaran, BALI

jernihnya air laut, lembutnya desiran ombak dan tegarnya batu karang di pinggir pantai ini. Adalah pesona Pantai Mimpi yang belum terganggu oleh aktivitas manusia.
Kegiatan panjat tebing oleh Sispala ( Siswa Pencinta Alam) di Pondok Pemuda ini.







Kegiatan Panjat Tebing

my dad and me :)